- Home >
- Desain
Posted by : Unknown
Sabtu, 09 Mei 2015
Prinsip Desain
A. Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan merupakan prinsip desain yang
diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian-bagian suatu karya.
Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan,
keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan
menimbang. Keselarasan (harmoni) bertindak sebagai faktor pengaman untuk
mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian.
B. Kesebandingan (Proporsi)
Kesebandingan (proporsi) merupakan
hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau bagian dengan
elemen keseluruhan.
Kesebandingan dapat dijangkau dengan
menunjukkan hubungan antara:
1. Suatu elemen dengan elemen yang lain,
2. Elemen bidang/ ruang dengan dimensi
bidang/ruangnya,
3. Dimensi bidang/ruang itu sendiri.
Dalam grafis komunikasi, semua unsur
berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang diletakkan pada
bidang/ruang sempit atau kecil.
C. Irama (Ritme)
Irama (ritme) dapat kita rasakan. Ritme
terjadi karena adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan kita dapat
merasakan adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur
lain. Gerak dan pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan yang
terjadi pada sebuah karya.
D. Keseimbangan (Balance)
Tujuan utama sebuah karya diskomvis adalah
menarik dilihat. Disain komunikasi visual sebagai media komunikasi yang
bertujuan untuk mentransfer informasi secara jelas sekaligus estetis memerlukan
keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada di dalamnya. Bentuk keseimbangan yang sederhana adalah
keseimbangan simetris yang terkesan resmi atau formal, sedangkan keseimbangan
asimetris terkesan informal dan lebih dinamis. Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor,
antara lain faktor tempat posisi suatu elemen, perpaduan antar elemen, besar
kecilnya elemen, dan kehadiran lemen pada luasnya bidang. Keseimbangan akan terjadi bila
elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan
kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan
tepat pada tempatnya.
E. Penekanan (Emphasis)
Dalam setiap bentuk komunikasi ada
beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain.
Tujuan utama dalam pemberian penekanan (emphasis) adalah untuk mengarahkan
pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat dicapai misalnya
mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dari unsur-unsur karya desain. Dalam penciptaan desain tidak seharusnya
elemen yang ada menonjol semuanya, dalam artian sama kuatnya, sehingga terlihat
ramai dan informasi atau apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan akan menjadi
tidak jelas. Tampilnya emphasis merupakan strategi komunikasi.
Ide Dalam Membuat Design
Dalam membuat desain baik itu desain logo ataupun desain lainnya, yang sangat
penting dalam mengerjakan desain idea tau imajinasi. Meniru suatu desain lebih
mudah dari pada membuat suatu ide yang baru. Karena itu seorang didesainer
dituntut untuk kreatif dalam membuat suatu desain.
Ide dengan berbagai macam cara
kemunculannya, sesungguhnya berasal dari dalam diri kita sendiri. Seluruh hidup
kita dipenuhi dengan ide dan potensi lahirnya ide baru. Setiap hari kita
ber-imajinasi, bermimpi, berpikir, berumpama, membuat keputusan, melamun, dan
banyak aktifitas-aktifitas yang membawa kita untuk menemukan ide tanpa kita
sadari.
Salah satu sumber ide adalah imajinasi. Imajinasi, menurut Jack Stoops dan
Jerry Samuelson, adalah kekuatan dari dalam diri kita yang memperbolehkan kita
untuk mengalami apa yang telah kita alami, apa yang akan kita alami, dan apa
yang tidak akan kita alami; imajinasi dapat menembus batasan ruang, waktu dan
realitas. Imajinasi dapat membawa kita ke alam fantasi melalui dunia mimpi,
yang sebenarnya adalah cermin dari keinginan dan pemikiran kita yang paling
dalam. Kita tidak harus tidur dan bermimpi terlebih dahulu untuk dapat
memperoleh imajinasi, tetapi kita juga dapat berimajinasi dalam dunia sadar.
Imajinasi sangatlah penting bagi seorang seniman, baik seni murni maupun seni
terapan, karena imajinasi tidak semata-mata gambaran yang hanya berupa illusi,
namun imajinasi dapat membuahkan ide di dalam pikiran kita.
Strategy yang membantu kita bermain-main
dengan daya imajinasi kita untuk memancing ide-ide baru melalui pembentukan
bentuk baru, yaitu :
1. Seleksi
Proses pensortiran dimana
kita menfokuskan pandangan kita ke satu bentuk tertentu untuk diobsevasi.
Observasi meliputi perhatian detail terhadap bentuk, warna, cahaya, bahan,
bagian-bagian daripada benda tersebut. Dengan observasi yang baik kita dapat
menemukan bentuk-bentuk baru yang terdapat pada benda tersebut.
2. Alteration (perubahan)
Perubahan yang dilakukan pada
sebuah benda sehingga tercipta sebuah benda yang baru. Penggabungan dua elemen
yang berbeda, dapat menciptakan suatu bentuk baru. Apel dan resleting adalah
dua elemen yang berbeda, penggabungan keduanya dan alterasi dari bentuk apel
menghasilkan suatu bentuk baru yang mempunyai nilai dan arti baru
3. Abstraksi
Pensederhanaan bentuk
sehingga tercipta bentuk yang baru.
4. Spontanitas
Pencatatan semua ide yang
terlintas ke dalam bentuk visual, atau dapat juga disebut dengan brainstorming.
Dengan demikian tanpa kita sadari kita juga membuat alterasi ide yang satu
menjadi ide baru dan mengem¬bangkannya terus sehingga me¬nemukan ide yang
terbaik.