- Home >
- Fungsi Keluarga dan Hubunganya Dengan Individu dan Lingkungan Masyarakat
Posted by : Unknown
Selasa, 15 Oktober 2013
Kata Pengantar
Puji
syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberika rahmatnya
kepada saya , sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Ilmu Sosial Dasar yang
berjudul Fungsi Keluarga dan Hubunganya Dengan Individu dan Lingkungan Masyarakat.
Tidak
lupa saya ucapkan terimkasih kepada Dosen dan teman-teman yang telah banyak
membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah yang saya buat ini
masing banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran sangatsaya harapkan.
PENDAHULUAN
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti
tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses
perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
1.
Individu
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil.Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu
memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
ndividu tidak akan jelas identitasnya
tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu
berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang
selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada
pada dirinya.
Manusia
sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh
lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan
untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama
dalam hubungannya dengan manusia.
2.
Keluarga
Keluarga
adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang
yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa
Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok
kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak mereka.
Dari pengertian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
- Unit terkecil dari masyarakat
- Terdiri atas 2 orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan atau
pertalian darah
- Hidup dalam satu rumah tangga
- Di bawah asuhan seseorang kepala
rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama
anggota keluarga
- Setiap anggota keluarga mempunyai
peran masing-masing
- Diciptakan, mempertahankan suatu
kebudayaan
Berbagai peranan yang terdapat di
dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1.
Peranan Ayah : Ayah sebagai suami
dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung
dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2.
Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu
dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3.
Peran Anak : Anak-anak melaksanakan
peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
3. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu
yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Adanya saling berkumpul dan
bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan
oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam
lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu
masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa
pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
•
Menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai
ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa
seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat,
dsb.
•
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
•
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
•
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan masyarakat adalah :
-
Kumpulan sekian banyak individu yang
terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama.
-
Kesatuan sosial yang mempunyai
hubungan erat.
-
Kumpulan individu-individu yang
mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
4. Hubungan antara
Individu, Keluarga dan Masyarakat
A. Hubungan Individu dengan Keluarga
Hubungan Individu dengan Keluarga sangatlah
mutlak. Dikarenakan individu terlahir dari keluarga, tumbuh dan berkembang
dalam keluarga yang suatu saat individu ini akan membentuk keluarganya sendiri.
Peran individu dalam keluarga merupakan resultan dari relasi biologis,
psikologis dan sosial. Relasi khusus ini mencangkup kebudayaan lingkungan
keluarga yang dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma,
dan nilai-nilai agama).
B. Hubungan
Individu dengan Masyarakat
Hubungan Individu dengan
Masyarakat adalah tahap selanjutnya dari seseorang yang telah mempelajari cara
berinteraksi yang telah diajarkan dalam keluarga. Dalam hal ini, individu
memasuki suatu ruang lingkup yang sangat luas karena terdapat individu yang
berbeda dan berasal dari berbagai daerah/komunitas. Masyarakat itu bersifat
makro. Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya
terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai
macam keluarga, lembaga dan individu – individu.
Contoh hubungan yang terjadi antara
Individu dengan Keluarga atau Masyarakat.
• Positif
Hubungan Individu dengan Keluarga
-
Saling membantu untuk mempertahankan
keharmonisan keluarga
-
Saling melindungi dan memberikan kasih sayang ke
keluarga
-
Saling menutupi kekurangan antar anggota
keluarga
Hubungan Individu dengan Masyarakat
-
Ikut serta dalam membantu orang yang terkena
musibah
-
Ikut serta dalam menjaga lingkungan
-
Saling gotong royong
•
Negatif
Hubungan Individu dengan Keluarga
-
Melakukan kekerasan dalam keluarga
-
Tidak peduli bila ada anggota keluarga minta
bantuan
-
Memaksakan kehendak/keinginan sendiri
Hubungan Individu dengan Masyarakat
-
Perkelahian antar kelompok
-
Tidak mempedulikan kelompok lain dan hanya
mementingkan kelompok sendiri untuk keuntungan pribadi
Melakukan tindakan criminal
KESIMPULAN
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai,
norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa
adanya suatu keluarga dan masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya.
Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya
untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang
sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan
sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu
masyarakat.