Recent post
Archive for Juni 2014
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
Berharap sebaiknya
diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar harapan itu sesuai dengan apa
yang kita inginkan. Namun terlalu berharap lebih pun itu tidak baik, karena
akan sangat mengecewakan ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tapi bukan
berarti hidup berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak sesuai
dengan keinginan, masih ada harapan-harapan lain.
PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia adalah
makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang
menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang
rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan
makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu,
dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal
dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang belum
terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung
dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang
sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan
itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai,
memerlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan
kepercayaan kepada Allah SWT.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah
sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan
atau harapan,
misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya.
2. Dorongan
kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup
secara garis besar dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan dan minum. Kebutuhan rohani
misalnya ketenangan.
Dengan adanya
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai
harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
3. Kepercayaan
Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Pada dasarnya
manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap
manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
REFERENSI
https://www.google.co.id
http://id.wikipedia.org
http://tyotruebluez10.blogspot.com
http://yogiearieffadillah.wordpress.com